Senin, 20 Juni 2016

Laporan Jaga Selasa 22 Juni 2016: CPD, Hidrocephalus, Ukuran panggul dalam, Partus Tidak Maju, Partus macet, Inersia Uteri

Cephalo pelvic Disporpotion (CPD) ketidaksesuaian ukuran kepala janin dengan ukuran jalan lahir ibu.

Kepala Janin besar bisa akibat
1. Hidrocephalus--> dapat dikurangi diameter kepala dengan menusuk kepala agar cairan LCS keluar sehingga dapat dilahirkan Pervaginam (bila kita ada di sarana kesehatan yang tidak bisa SC dan tidak bisa merujuk dengan cepat)
2. Bayi Besar (>=4000 gr)

Ukuran BPD normal 9,5 cm kalau sampe 13 cm melewati diameter transversal panggul 12-12,5 cm maka tidak dapat dilahirkan secara pervaginam.

Ukuran Pintu panggul Atas dikatakan sempit bila
1. Promontorium menonjol
2. Linea inominata teraba >1/3 bagian

Pintu panggul tengah
1. Dinding pelvis sejajar kanan dan kiri
2. Spina ischiadica menonjol
3. Sakrum menonjol ke anterior

Pintu bawah panggul
1. Os cocygeus kaku
2. Arcus Pubis <90 derajat
Tanda CPD moulase (+)
Komplikasi CPD bisa Fetal distress--> Akhiri persalinan secepatnya
Pada Kala 2 terjadi partus macet dapat diakhiri dengan Terminasi
1. Pervaginam dengan peringan kala 2 dengan ekstraksi vakum dan Forceps (lebih cepat 15 menit lahir)
Bila syarat pervaginam masuk yaitu Pembukaan lengkap, bagian kepala udah masuk Hodge 3+, KK sudah pecah atau dipecah
2. Perabdominal, SCTP cito bila syarat Pervaginam tidak terpenuhi (30 menit paling cepat)
Bila terjadi partus tidak maju tindakan pengakhiran persalinan Dengan SCTP

Bila inersia Uteri maka diberikan perbaikan his
1. Medikamentosa Oksitosin 5IU IV
2. Mekanik Amniotomi

Partus tidak maju adalah tidak adanya kemajuan persalinan pada Kala 1 dalam hal Pembukaan serviks, penurunan kepala, putaran Paksi dalam dengan syarat his adekuat

Partus macet adalah tidak adanya kemajuan persalinan pada Kala 2 dalam hal penurunan kepala, putaran paksi dalam dengan syarat his adekuat

Inersia Uteri adalah adanya kemunduran his dalam hal frekuensi dan durasi terjadinya his

Inersia Uteri dibagi 2 yaitu
1. Inersia Uteri primer
His tidak adekuat sejak inpartu kala 1 fase laten (sebelum pembukaan 4)
2. Inersia uteri sekunder
His sebelumnya adekuat tapi pada inpartu kala 1 fase aktif mengalami kemunduran dalam hal frekuensi dan durasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar