Senin, 20 Februari 2017

Seorang anak umur 4,5 tahun diperiksakan ibunya dengan keluhan mendengkur dan sering terbangun saat tidur malam hari:
Hasil pemeriksaan fisik:
Status generalis: dalam batas normal
Status lokalis: telinga, hidung, leher dalam batas normal
Tenggorok tampak gambar dibawah ini:
Gambar terkait
Deskripsikan kelainan tersebut
Pemeriksaan orofaring
Palatum : Fistula (-), palatum bombans (-)
Tonsil: T3-T3, hiperemis, udem, kripte melebar, dendritus
Mukosa faring posterior: hiperemis (+) udem (+), Post nasal drip (-)
1.       Lengkapilah anamnesis tersebut.
-          Sejak kapan tidur mendengkur?
Tidur mendengkurnya apakah terus-menerus/hilang timbul?
-          Semakin lama semakin kuat mendengkur?
-          Sudah pernah diobati? Apakah sembuh?
-          Selain itu, adakah nyeri telan?
-          Sulit menelan?
-          Demam?
-          Riwayat batuk pilek yang berulang? Pilek warna apa? Kemeng diwajah? Sakit kepala?
-          Terasa liak di tenggorokan?
-          Suara serak?
-          Sesak?
-          Telinga gemrembeg? Berdenging? KP?
-          Dulunya pernah sakit seperti ini?
-          Keluarga ada yang sakit seperti ini?
2.       Apa diagnosis sementara saudara?
-          Tonsilofaringitis kronik eksaserbasi akut
-          Curiga Adenoid Hipertrofi
-          Curiga Obstructive Sleep Apnea syndrome
3.       Bagaimana rencana pengelolaan saudara?
-          Swab Tenggorok+Kultur Sensitivitas
-          Rinoskopi posterior untuk mengetahui hipertrofi adenoid
-          X Foto Rasio Adenoid Nasofaringà adenoid membesar
-          Dirujuk untuk dilakukan tonsilektomi karena adanya indikasi absolut yaitu adenoid yang menyebabkan Obstructive sleep apnea syndrome

Seorang laki-laki 25 tahun, datang dengan keluhan 2 hari telinga kanan berdenging. Sebelum muncul denging, penderita berenang dan kemudian pendengaran sedikit berkurang.
Pertanyaan
1.       Informasi apa lagi yang dapat saudara tanyakan?
-          Pusing berputar
-          Keluar cairan?
-          Apakah hanya telinga kanan saja?
-          Batuk pilek?
2.       Pemeriksaan apakah yang dapat saudara lakukan? Otoskopi, garpu tala, audiometri, timpanometri
3.       Apa diagnosis  bandingnya? OMA, OME
Seorang laki-laki, 20 tahun datang pada anda dengan keluhan serak 2 hari. 4 hari sebelumnya penderita juga mengeluh pilek dan batuk serta demam.
Pada pemeriksaan didapatkan plica vestibularis oedem & hiperemis, epiglotis hiperemis
R/ Paracetamol 500 mg tab No. XXX
S. 3 dd tab 1
R/ Amoxicillin 500 mg tab No. XXX
S. o.8.h tab I (habiskan)
R/ methylprednisolone 4 mg tab No. XXX
S 3 dd tab I


Minggu, 19 Februari 2017

Pseudocroup

Pseudocroup
peradangan pada daerah subglottis --> akut
akut : 3-7 hari
anak < 5 tahun
causa: viral
gejala:  - demam
             - Batuk menggongong --> tidak produktif
             - Memburuk pada malam hari
             - Stridor --> sesak napas
             - Serak
Tanda klinis:
             - Udem Difus di subglottis
             - Hiperemis pada plika vokalis
             - Stridor --> retraksi interkosta
Pemeriksaan Penunjang: X Foto Colli AP --> Steeple Sign

Kriteria Jackson pada sumbatan saluran napas


Sumbatan saluran napas atas dapat dibagi menjadi 4 derajat berdasarkan kriteria Jackson.
  1. Jackson I ditandai dengan sesak, stridor inspirasi ringan, retraksi suprasternal, tanpa sianosis.
  2. Jackson II adalah gejala sesuai Jackson I tetapi lebih berat yaitu disertai retraksi supra dan infraklavikula, sianosis ringan, dan pasien tampak mulai gelisah.
  3. Jackson III adalah Jackson II yang bertambah berat disertai retraksi interkostal, epigastrium, dan sianosis lebih jelas.
  4. Jackson IV ditandai dengan gejala Jackson III disertai wajah yang tampak tegang, dan terkadang gagal napas.

Epiglotitis dan Croup

Hasil gambar untuk thumb sign
X Foto Colli Lateral didapatkan Thumb sign pada epiglotitis
X foto Colli AP didapatkan Steeple Sign pada Croup

Sabtu, 18 Februari 2017

Indikasi dan kontraindikasi Tonsilektomi

Kontraindikasi absolut
1. Hipertrofi tonsil yang menyebabkan:
-obstruksi saluran nafas pada OSAS
- Disfagia berat
- Gangguan tidur
- Gangguan pertumbuhan dentofacial
- Gangguan bicara (hiponasal)
- Komplikasi kardiopulmoner
2. Riwayat abses peritonsil
3. Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk menentukan PA
4. Tonsilitis kronis berulang sebagai fokal infeksi untuk penyakit lain

Kontraindikasi relatif
1. Terjadi 7 episode/lebih infeksi tonsil pada tahun sebelumnya atau 5 episode/lebih infeksi tonsil tiap tahun pada 2 tahun sebelumnya atau 3 episode atau lebih infeksi tonsil tiap tahun dalam 3 tahun sebelumnya dengan terapi antibiotik adekuat
2. kejang demam berulang yang disertai tonsilitis
3. halitosis akibat tonsilitis kronis yang tidak membaik dengan pengobatan
4. tonsilitis kronik berulang pada kanker streptococcus Beta hemoliticus yang tidak membaik dengan pemberian antibiotik (resistensi beta lactam)

Kontraindikasi tonsilektomi
- Radang akut
- Penyakit perdarahan
- KU Jelek
- Kehamilan/menstruasi
- Status asmaticus

Abses retrofaring

Abses retrofaring
Gejala klinis dan tanda klinis
Dari anamnesis biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas atas. Gejala dan tanda klinis yang sering dijumpai pada anak:
1.       Demam
2.       Sukar dan nyeri menelan
3.       Suara sengau
4.       Dinding posterior faring membengkak (bulging) dan hiperemis pada satu sisi.
5.       Pada palpasi teraba massa yang lunak, berfluktuasi dan nyeri tekan
6.       Pembesaran kelenjar limfe leher (biasanya unilateral)
7.       Kekakuan otot leher (neck stiffness) disertai nyeri pada pergerakan
8.       Air liur menetes (drolling)
9.       Obstruksi saluran nafas seperti mengorok, stridor, dispnea
Gejala yang timbul pada dewasa pada umumnya tidak begitu berat bila dibandingkan anak. Dari anamnesis didahului riwayat tertusuk benda asing pada dinding posterior faring, pasca tindakan endoskopi atau adanya riwayat batuk kronis. Gejala yang dapat dijumpai adalah
1.       Demam
2.       Sukar dan nyeri menelan
3.       Rasa sakit di leher (neck pain)
4.       Keterbatasan gerak leher
5.       Dispnea
Pada bentuk kronis perjalanan penyakit lambat dan tidak begitu khas sampai terjadi pembengkakan yang besar dan menyumbat hidung serta saluran nafas
Diagnosis banding
1.       Adenoiditis
2.       Abses peritonsil
3.       Abses parafaring
4.       Epiglottitis
5.       Croup
6.       Aneurisma arteri
7.       Tonjolan korpus vetebra
Diagnosis
1.       Anamnesis
2.       Pemeriksaan klinis
3.       Laboratorium
a.       Darah rutin: lekositosis
b.       Kultur spesimen (hasil aspirasi)
4.       Radiologis
a.       Foto jaringan lunak leher lateral
Dijumpai penebalan jaringan lunak retrofaring ( prevertebra ) : - setinggi C2 : > 7 mm ( normal 1 - 7 mm ) pada anak-anak dan dewasa - setinggi C6 : > 14 mm ( anak-anak , N : 5 – 14 mm ) dan > 22 mm ( dewasa, N : 9 – 22 mm ) Pembuatan foto dilakukan dengan posisi kepala hiperekstensi dan selama inspirasi. Kadang-kadang dijumpai udara dalam jaringan lunak prevertebra dan erosi korpus vertebra yang terlibat.
b. CT Scan
c. MRI
Penatalaksanaan
1.       Pertahankan jalan nafas yang adekuat
2.       Simptomatis
3.       Rehidrasi

4.       Operatif aspirasi pus+ kultur sensitivitas, incisi dan drainase

Perbedaan Polip, Rinitis Medikamentosa, Rinitis Vasomotor, Rinitis Alergi

Perbedaan
Polip
Rinitis Medikamentosa
Rinitis Vasomotor
Rinitis Alergi
Hidung Tersumbat
Terus-Menerus
Hilang timbul
Hilang timbul
Hilang timbul
Rinore
+
+/-
+
++
Hidung gatal
-
-
-
+
Bersin-Bersin
-
-
-
++
Diagnosis Pasti
Biopsi
Riwayat pemakaian dekongestan topikal spray/tetes hidung lama
Skin prick test (-)
Skin prick test (+)
Terapi
Injeksi Steroid Triamcilonone acetate 125 mg IV
Operasi
-Stop Dekongestan topikal
-Topikal steroid
- cuci hidung
Dekongestan
Antihistamin
Steroid Topikal


Perbedaan Abses peritonsil, Limfoma Non Hodgkin Tonsil. Ca Tonsil

Perbedaan
Abses Peritonsil
Limfoma Non Hodgkin Tonsil
Ca Tonsil
Arcus Pharyngeus
Asimetris terdorong ke kontralateral
Simetris
Simetris
Tonsil
Membesar asimetris
Membesar asimetris
Membesar asimetris
Uvula
Terdorong ke kontralateral
Uvula terdorong ke kontralateral
Uvula terdorong ke kontra lateral
Permukaan palatum mole
Bengkak
Permukaan halus
Permukaan tidak rata
Gejala penyerta
Demam
Nyeri Telan
Trismus
Drolling(Ngeces)
Hot Potato voice (suara bergumam)
Benjolan di leher Level I
Benjolan di Leher Level I



THT-KL: Ca Nasofaring

Karsinoma nasofaring
5 signs: Telinga, Hidung, Leher, Mata, Kepala
Selamat pagi pak/ibu perkenalkan saya, dokter muda Hari yang bekerja di poli klinik hari ini.
Kalau boleh tahu nama ibu/bapak siapa?
Usia?
Keluhan apa bu?
Benjolan pada leher
Onset: benjolan dirasakan sejak kapan?
Lokasi: di leher depan atau lateral?
Kuantitas: dulu sebesar apa sekarang sebesar apa?
Kualitas: menganggu aktivitas?
Faktor memperingan: apakah sudah diobati sebelumnya?
Faktor memperberat:?
Gejala penyerta?
Sebelum benjolan di leher apakah ada gejala telinga gemrebreg? Telinga berdenginhg, terasa penuh, kurang pendengaran?
Ada gejala hidung tersumbat, mimisan, pilek terus-menerus? Warna pilek? Encer atau kental?
Ada gejala kekakuan gerak mata? Pandangan dobel?
Gangguan menelan? Sulit menelan?
Pemeriksaan fisik
Saya akan melakukan pemeriksaan fisik yang terlihat dan keluhan yang dirasakan oleh pasien
Misal ada keluhan pandangan mata dobel
Di tes gerakan mata ke 8 arah mata angin dan reflek konvergensi
Misal benjolan di leher
Saya akan memeriksa benjolan di 6 regio kelenjar limfe leher yaitu regio submentale dan submandibula (ca lidah dan mulut), regio 1/3 atas jugularis (Ca Nasofaring), regio 1/3 tengah jugularis (Ca laring), regio 1/3 bawah jugularis, regio posterior leher, regio anterior mengecek jumlah, ukuran, konsistensi, permukaan, batas, terfiksir/ mobile, nyeri tekan, warna
Periksa kelenjar limfe leher dari belakang
Pemeriksaan THT
Telinga: apakah telinga tampak hiperemis? Ada deformitas? Fistula preaurikula dan retroaurikula ? nyeri tekan tragus? Nyeri ketok mastoid? Nyeri tarik auricula?, nyeri tekan preaurikula?
Otoscopy: MT warna (putih mengkilat atau suram?), intak/tidak, perforasi jumlah letak tepi, Reflek cahaya. Melakukan pemeriksaan yang sama di telinga yang lain
Pemeriksaan telinga baiknya dilakukan pada telinga yang sehat dulu
Hidung: tampak hiperemis? Tampak deformitas? Massa?
Rinoskopi anterior: apakah mukosa hiperemis? Udem?
Konka: udem? Hipertrofi? Livid? Hiperemis?
Discjaj: warna, encer atau kental? Jaringan nekrotik?
Septum deviasi?
Benjolan di hidung?
Fenomena palatal? Paling penting!!!!!
Pemeriksaan tenggorok
Palatum: palatum bombans?
Arcus pharingeus? Ditengah
Mukosa faring hiperemis? Postnasal drip?
Tonsil T1-T1, kripte melebar? Dendritus? Hiperemis?
Pemeriksaan penunjang
Untuk mengetahui tumor primer saya periksa Nasofaringoskopi +Biopsi
Untuk mengetahui luas lesi à MSCT Nasofaring
Untuk mengetahui metastasis à X Foto Thorax, USG abdomen, Bone scan
Terapi: Kemoradiasi
Edukasi: bahwa pasien kemungkinan menderita tumor curiga ganas di rongga nasofaring dan diperlukan pemeriksaan nasofaringoskopi+biopsi untuk mengetahui tumornya jinak atau ganas karena penatalaksanaannya berbeda.
Edukasi bahwa pasien dapat mengurangi makan-makanan yang dibakar atau di panggang
Edukasi untuk tidak merokok
Edukasi untuk mengurangi makan-makanan yang bervetsin msg



Abses Peritonsil

Hasil gambar untuk abses peritonsil

Abses Peritonsil Sinistra

Hasil gambar untuk abses peritonsil
Abses Peritonsil

Keluhan pasien datang dengan nyeri telan, ngences, demam, sulit membuka mulut (trismus)
Anamnesis:
Onset: sejak kapan nyeri telan?
Lokasi:
Kuantitas: Tiba-tiba? semakin memberat? terus-menerus? hilang timbul?
Kualitas: Menganggu makan minum? aktivitas?
Faktor memperingan: sudah diobati apa belum? kalau sudah hasil bagaimana?
Gejala penyerta:
-ada sesak?
-Kebiruan?
-drolling?
-bau mulut?
-nyeri tenggorokan?
-Hot potato voice/ suara bergumam?
-Ngorok?
Riwayat penyakit dahulu
Sudah pernah sakit seperti ini?
riwayat batuk pilek sebelumnya?
Riwayat sakit tumor?
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat keluarga yang sakit seperti ini? sakit tumor?

Pemeriksaan fisik
Inspeksi cavum oris:
Tampak Arcus faring asimetris tampak terdorong kesisi kontralateral
Tampak Tonsil membesar terdorong ke sisi kontralateral
Tampak uvula edema
Hasil gambar untuk abses peritonsil

Arcus faring tidak simetris
Tonsil sinistra terlihat membesar tidak simetris dengan yang kanan
uvula terdorong kesisi kanan udem
Palatum mole bengkak
Pemeriksaan tambahan kalau curiga abses lakukan Pungsi aspirasi + Kultur sensitivitas

Dx: Abses peritonsil
DD/ Ca Tonsil
        Limfoma non hodgkin tonsil
Terapi
Antibiotik
R/ Amoxicillin 500 mg Tab No. XV
S. o.8.h Tab I
-------------------------------------------&

R/ Paracetamol 500 mg Tab No. XV
S. 3 dd tab I
--------------------------------------------&

R/ Methylprednisolone 4 mg Tab No XV
S 3 dd tab I
--------------------------------------------&

Rujuk untuk Incisi abses dan Drainase

                                                                                                  Semarang, 18 Februari 2017
Kepada Yth dr SpTHT-KL
di tempat
Dengan hormat,
Mohon konsul dan tatalaksana atas pasien:
Nama:
Umur:
Diagnosis sementara: Abses peritonsil
Telah diberikan amoxicillin 500 mg (3x1) paracetamol 500 mg (3x1), dan metilprednisolone 4 mg (3x1).
Demikian surat rujukan ini, atas perhatian saudara, saya ucapkan BTK.
                                                                                                Salam sejawat,
                                                                                                        ****
                                                                                                dr, Hari Kusumanegara

Senin, 13 Februari 2017

Anamnesis pada Rinitis Alergi

Keluhan utama ada 4 yaitu Nasal discharge (pilek, hidung meler), nasal obstruction (hidung buntu), nasal itching (gatal hidung, mata, mata berair), sneezing (bersin-bersin)
Selamat pagi perkenalkan saya, dokter muda hari yang bertugas di poli hari ini. boleh tahu nama ibu/bapak siapa? usia? datang kesini ada keluhan apa?
Keluhan pilek/ hidung meler
onset: sejak kapan pilek? 2-3 bulan
lokasi: dua lubang hidung yang keluar ingus atau hanya kanan atau kiri? 2-2nya
kualitas: apakah menganggu aktivitas? menganggu tidur?
kuantitas: apakah pilek sepanjang hari? atau hilang timbul? saat kapan? dalam 1 minggu berapa hari anda pilek? (>4 hari dalam 1 minggu Persisten dan <4 hari dalam 1 minggu persisten) pileknya apakah bisa lebih dari 4 minggu? (persisten) (<4 minggu :intermitten)
Faktor yang memperberat: kapan pilek memberat apakah pilek memberat bila terkena debu, membersihkan rumah?
Faktor yang memperingan: apakah sudah diobati? sudah diobati dengan obat warung namun masih pilek juga
Gejala penyerta: gunakan pertanyaan terbuka. selain keluhan tadi, apakah ada keluhan lain? seperti nyeri kepala? pusing? kepala terasa berat ketika menunduk? pipi, hidung, dahi terasa penuh?, telinga gemrebreg? telinga sakit? telinga berdenging? kurang pendengaran? ada liur di tenggorok? nyeri telan  atau gak enak menelan?

PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis: dalam batas normal. Keadaan umum: baik kesadaran: composmentis.
Status lokalis:
Hidung: simetris ?, deformitas? hiperemis? massa? apakah ada alergic salute? alergic shinner? alergic crease/nasal crease?
rinoskopi anterior?
Mukosa: hiperemis? edema?
konka: hiperemis? livid (+), edema?
Discjaj: sekret serous kalau campur mukopurulen curiga rinitis atau rinosinositis akut
Diafanoskopi: tampak mukosa buccal tampak kesuraman pada sinus maxillaris.

Pemeriksaan telinga
eksterna: nyeri tekan tragus? nyeri tarik? hiperemis? nyeri tekan preaurikular, ketok mastoid?
otoscop: Membran timpani tampak kesuraman pada auris sinistraintak/tidak? perforasi? jumlah, letak, tepi akut (tipis, tidak rata), tepi kronis (tebal dan rata)

Pemeriksaan tenggorok
Mukosa faring posterior: hiperemis? petechie?
Tonsil: T3-T3, hiperemis (-), kripte melebar? dendritus(+)

Pemeriksaan penunjang:
- Skin Prick Test (SPT) --> bulu kucing
- Foto X Foto Waters open mouth

Diagnosis
Rinitis alergi mild persisten
Rinosinositis akut maksilaris duplex
Tonsilofaringitis kronik
Otitis media efusi auris sinistra

Terapi:
Rinitis alergi:
R/ Tremenza tab No. XV
S. 3 dd tab I

R/ Fluticaron nasal spray Fl No. I
S. 2 dd spray 1

Rinosinositis akut dan tonsilofaringitis
R/ amoxicillin 500 mg tab No. XV
S. o.8.h tab I

Perbedaan Nyeri pada otitis sirkumskripta dan difusa

Perbedaan nyeri pada otitis sirkumskripta tanpa rangsangan sudah sakit sedangkan difusa baru dirangsang baru sakit. 
Miringitis bulosa bisa menyebabkan sakit pada telinga (otalgi) dan juga kurang pendengaran. kalau miringitis biasa tidak menyebabkan kurang pendengaran
perbedaan dengan otitis eksterna maligna harus melihat faktor risiko immunocompromised

Ngorok pada keganasan makin lama makin berat. Sedangkan ngorok pada orang gendut tetap. tanyakan ngorok pada keluarga pasien.