Selasa, 28 Juni 2016

Perdarahan antepartum

Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi usia 20-37 minggu
1. Plasenta previa
Anamnesis
Perdarahan bisa banyak bisa sedikit, darah merah segar, tidak disadari, tidak nyeri.
Pemeriksaan fisik
KU: lemah, kesadaran bisa menurun
TV: Tekanan darah turun, Nadi tachicardia, RR, T
Status internus: konjungtiva anemis (+/+)
Status obstetricus:
Inspekulo
Fluor: Fluksus: (+) merah segar
Vulva, Urethra, Vaginal dbn
Portio: Berbenjol, Perdarahan keluar dari OUE
2. Solusio plasenta
Perdarahan sedikit darahnya kehitaman, nyeri perut
Pemeriksaan fisik
KU: lemah, kesadaran bisa menurun
Darah yang keluar tidak menunjukkan tingkat keparahan
Sedikit darah keluar namun bisa sampai syok ibunya
TV: Tekanan darah turun, Nadi tachicardia, RR, T
Status internus: konjungtiva anemis (+/+)
Inspekulo
Fluor: Fluksus: (+) merah kehitaman sedikit
Vulva, Urethra, Vaginal dbn
Portio: Berbenjol, Perdarahan keluar dari OUE

Ibu 25 tahun, hamil 27 minggu datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir banyak, warna merah segar.

yang pertama dilakukan adalah
1. Pasang infus RL 2 jalur
2. Stabilisasi
A Airway kepala ibu diekstensikan supaya jalan nafas terbuka berikan plabot infus di leher ibu.
B Breathing diberikan nasal kanul 3 lpm
C circulation diberikan infus
3. setelah stabil baru ibu dianamnesis

Manual plasenta

Manual plasenta merupakan prosedur pelepasan tali pusat dari tempat implantasinya di dinding uterus dan mengeluarkan dari tali pusat dengan tindakan invasif dengan memasukan tangan kedalam cavum uteri
Prosedur
1. Stabilisasi pasang infus RL/D5
2. Jelaskan pada ibu prosedur dan tujuan tindakan. (Jadi nanti saya akan memasukan tangan saya kedalam rahim ibu untuk mengambil sisa plasenta, namun tindakan ini agak kurang nyaman dan mengenakan apakah ibu bersedia untuk dilakukan manual plasenta? Semisalnya Iya, saya siapkan peralatan dan cuci tangan dulu bu)
3. Lakukan anastesi verbal atau per rektal 
4. Siapkan dan jalankan prosedur pencegahan infeksi 
5. Kosongkan VU
6. Lakukan informed consent
7. berikan sedatif diazepam 10 mg IM/IV
8. Antibiotik dosis tunggal (Profilaksis) Ampisilin 2 g IV + metronidazole 500 mg IV atau Cefazolin 1 g IV + Metronidazol 500 mg IV
9. cuci tangan dan pakai sarung tangan panjang steril
10. Jepit tali pusat dengan klem dan tegangkan sejajar dengan lantai
11. masukan tangan dalam posisi obstetri hand dengan menelusuri bagian bawah tali pusat
12. tangan sebelah dalam menyusuri tali pusat hingga cavum uteri sedangkan tangan sebelah luar menahan fundus uteri, untuk mencegah inversio uteri menggunakan lateral jari tangan, disusuri dan dicari pinggir perlekatan (insersi) plasenta.
13. tangan obstetri hand dibuka seperti memberikan salam, lalu jari dirapatkan
14. tentukan tempat implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah
15. gerakan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke arah kranial hingga seluruh permukaan plasenta (Seperti membuka halaman buku).
16. Jika plasenta tidak dapat lepas dari permukaan uterus, kemungkinan plasenta akreta. Siapkan Laparotomi
17. Pegang plasenta dan keluarkan tangan bersama plasenta
18. Pindahkan tangan luar ke suprasimfisis untuk menahan uterus saat plasenta dikeluarkan
19. Eksplorasi untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus
20. Periksa plasenta lengkap atau tidak, ada hematom, ada infark. bila tidak lengkap lakukan eksplorasi ke dalam cavum uteri.





Inti Manual Plasenta
1. Informed consent (Jadi plasenta ibu masih tertinggal/ ada yang tertinggal, maka diperlukan tindakan melahirkan plasenta ibu secara manual dengan cara memasukan tangan saya kedalam rahim ibu untuk mengambilnya dan mengeluarkannya, namun tindakan ini kurang mengenakan dan kurang nyaman apakah ibu bersedia? Jika ya, saya siap2 dan cuci tangan dulu--> 6 langkah cuci tangan)
2. Ibu dianastesi verbal atau perektal, atau Diazepam 10 mg IV
3. Antibiotik profilaksis Ampisilin 2g IV + Metronidazole 500 mg IV atau Cefazolin 2 gr IV + Metronidazole 500 mg IV
4. Klem tali pusat dan regangkan sejajar lantai
5. tangan kanan menyusuri tali pusat sampai ketemu plasenta didalam rahim dengan obstetri hand.
6. Obstetri hand dibuka seperti memberikan salam, lalu cari tempat perlekatan plasenta di dinding rahim mulai dari bawah sampai keatas, sedankgan tangan kiri menahan uterus agar tidak terjadi inversio uteri
7. lepaskan plasenta dari perlekatan yang dengan cara mengerakkan tangan kanan seperti membuka halaman buku
8. keluarkan plasenta dengan tangan kanan dan tangan kiri yang diluar ditaruh di suprasimfisis. 
9. Cek plasenta apakah lengkap/ tidak? lalu Eksplorasi rahim untuk mengetahui apakah ada sisa plasenta yang tersisa 

Sumber Lutan D, 1998. Sinopsis Obstetri.Jakarta: EGC Manuaba IBG, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan.Jakarta : EGC Saifuddin, AB,dkk. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : PT Bina Sarwono Prawiroharjo www.edukia.com