Sabtu, 18 Februari 2017

Abses retrofaring

Abses retrofaring
Gejala klinis dan tanda klinis
Dari anamnesis biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas atas. Gejala dan tanda klinis yang sering dijumpai pada anak:
1.       Demam
2.       Sukar dan nyeri menelan
3.       Suara sengau
4.       Dinding posterior faring membengkak (bulging) dan hiperemis pada satu sisi.
5.       Pada palpasi teraba massa yang lunak, berfluktuasi dan nyeri tekan
6.       Pembesaran kelenjar limfe leher (biasanya unilateral)
7.       Kekakuan otot leher (neck stiffness) disertai nyeri pada pergerakan
8.       Air liur menetes (drolling)
9.       Obstruksi saluran nafas seperti mengorok, stridor, dispnea
Gejala yang timbul pada dewasa pada umumnya tidak begitu berat bila dibandingkan anak. Dari anamnesis didahului riwayat tertusuk benda asing pada dinding posterior faring, pasca tindakan endoskopi atau adanya riwayat batuk kronis. Gejala yang dapat dijumpai adalah
1.       Demam
2.       Sukar dan nyeri menelan
3.       Rasa sakit di leher (neck pain)
4.       Keterbatasan gerak leher
5.       Dispnea
Pada bentuk kronis perjalanan penyakit lambat dan tidak begitu khas sampai terjadi pembengkakan yang besar dan menyumbat hidung serta saluran nafas
Diagnosis banding
1.       Adenoiditis
2.       Abses peritonsil
3.       Abses parafaring
4.       Epiglottitis
5.       Croup
6.       Aneurisma arteri
7.       Tonjolan korpus vetebra
Diagnosis
1.       Anamnesis
2.       Pemeriksaan klinis
3.       Laboratorium
a.       Darah rutin: lekositosis
b.       Kultur spesimen (hasil aspirasi)
4.       Radiologis
a.       Foto jaringan lunak leher lateral
Dijumpai penebalan jaringan lunak retrofaring ( prevertebra ) : - setinggi C2 : > 7 mm ( normal 1 - 7 mm ) pada anak-anak dan dewasa - setinggi C6 : > 14 mm ( anak-anak , N : 5 – 14 mm ) dan > 22 mm ( dewasa, N : 9 – 22 mm ) Pembuatan foto dilakukan dengan posisi kepala hiperekstensi dan selama inspirasi. Kadang-kadang dijumpai udara dalam jaringan lunak prevertebra dan erosi korpus vertebra yang terlibat.
b. CT Scan
c. MRI
Penatalaksanaan
1.       Pertahankan jalan nafas yang adekuat
2.       Simptomatis
3.       Rehidrasi

4.       Operatif aspirasi pus+ kultur sensitivitas, incisi dan drainase

Tidak ada komentar:

Posting Komentar